Bismillahirrahmanirrahim…
Allah telah menganugerahkan cint a dan kasih sayang kepada setiap manusia untuk melakukan ketundukkan dan kepatuhan pada-Nya, untuk meraih cinta dan ridho-Nya. Dan manusia yang mendapatkan cinta, patutlah ia bersyukur dan memanfaatkan cinta dan menyalurkannya untuk tujuan mulia, demi Allah dan k arena Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Anfaal ayat 63
“Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bui, niscaya kamu tidak dapat menpersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka”
Saudaraku, betapa kenikmatan cinta dan persaudaraan itu sangat berharga, mampu mangikat cinta orang-orang yang saling mencintai karena Allah meski berbeda jaman dan jarak yang berjauhan.
Diriwayatkan bahwa ada sekelompok pasukan muslim yang terkepung antara musuh dan sungai, kemudian sang panglima memerintahkan pasukannya untuk menyeberangi sungai. Tatkala pasukan muslim menyeberangi sungai, sebuah tempat air milik salah seorang pasukan terlepas dari pegangannya, kemudian orang itu berteriak” tempat airku, tempat airku”.seketika orang yang ada sebelahnya berteriak “tempat airku”, hingga semua anggota pasukan meneriakkan kata yang sama. “Tempat airku, tempat airku”. Setelah itu mereka menyelam untuk mencari tempat air saudara mereka sampai ketemu. Apa yang mereka lakukan ini disaksikan oleh para musuh, sehingga Allah membuat hati mereka gentar karena rasa persaudaran kaum muslim yang kuat. Pasukan musuh berkata”Jika mereka rela melakukan hal seperti itu hanya karena sebuah tempat air milik salah seorang dari mereka yang terjatuh, maka apalagi jika kita membunuh salah seorang dari mereka.” Itulah yang menyebabkan pasukan kaum muslim memperoleh kemenangan.
Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa lemahnya persaudaraan (ukhuwah) adalah faktor utama yang menghambat kaum muslim untuk meraih kemenangan.
Kita tidak memungkiri ketulusan perasaan kita pada saudara-saudara kita yang ada di negeri Palestina, Irak, dan Sudan. Akan tetapi, apakah yang kita rasakan sebanding dengan dengan perasaan para sahabat yang rela mendahulukan membantu saudaranya daripada menyelesaikan urusannya sendiri?
Sadarilah, bahwa saudaramu peka terhadap dirimu, kesedihanmu, kegundahan dan kesulitanmu. Lantas mereka meringankan bebanmu, membantumu, dan menenangkanmu.
Rasa persaudaraan merupakan sebuah kenilmatan yang harus disyukuri, sadarilah betapa berharganya arti sebuah persaudaraan. Berhati-hatilah agar rasa persaudaraan tidak tertinggal dari dirimu. Janganlah engkau menyakiti saudaramu, dan mulailah dari dirimu sendiri.
Bisyr Al-Hafi berkata:”Jika ketaatan seorang hamba kepada Allah berkurang, maka Allah akan merampas rasa cinta dari orang-orang yang mencintainya. Rasa persaudaraan itu dpat menghibur saat sedang sedih dan dapat menolong seseorang dalam urusan agama.”
Saudaraku, betapa senyuman dan perasaan cintamu mampu mereda rasa sakit dan beban berat melaksanakan segudang amanah. Meski demikian, manusia tak luput dari khilaf dan dosa, janganlah kau sakiti hati saudaramu ketika kau marah, berkatalah yang baik saat kau marah. Jika saudaramu meminta ma’af, maafkanlah. Berdamailah saat kau berselisih dengan saudaramu. Doa’akanlah saudaramu disela-sela munajatmu pada Allah dalam kekhusyu’an sujudmu.
Imam Hasan Al-Bana berkata: “Kekuatan yang paling utama adalah persatuan, sedangkan persatuan tidak akan terwujud tanpa adanya rasa cinta.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar