Assalamua’alaikum…
Alhamdulillah, patutlah kita bersyukur pada Allah, Tuhan semesta alam, yang memiliki kesempurnaan, yang menciptakan segala apa yang ada di langit dan di bumi. Yang menjadikan kita sebagai bagaian dari sejarah peradaban Islam, aamiin.
Ada sebuah cerita dari seorang ikhwah, yang berusaha untuk tetap di jalan Allah, menegakkan syariat Islam, mengarungi perjuangan dakwah, juga mengemban amanah dakwah. Ketika suatu saat ia harus menjalankan amanah, ia mengeluh, karena bukan amanah itu yang ia inginkan, ia mengnginkan amanah lain, bukan itu yang ia inginkan, tapi hal lain yang menurutnya lebih ia minati.
Ikhwatifillah…
Tahukah antum sekalian, kita tidak boleh meminta pilih-pilih amanah, apalagi meminta amanah, kecuali jika keadaannya memaksa dan mengharuskan kita untuk memilih.
Amanah adalah tanggung jawab terhadap segala sesuatu yang kita lakukan, yang kita emban, bahkan yang kita ucapkan. Seberapapun beratnya amanah itu, sudah menjadi kewajiban kita untuk menanggungnya. Terlebih amanah dakwah, yang menjadi warisan Rasuullah bagi kaum muslim. Ingatlah kita punya kewajiban untuk mengajak pada kebajikan, beramar ma’ruf dan nahi munkar. Ingatlah bahwa Rasulullah berdakwah hingga akhir hayat beliau untuk tegaknya Islam, agama Allah dengan ridho Allah. Sehingga saat ini, kita bisa merasakan kenikmatan iman dan Islam yang dulu telah beliau dan para sahabatnya perjuangkan. Bayangkan bagaimana perjuangangan Rosulullah dan para sahabat dalam memperjuangkan agama ini, apakah kita akan membiarkan perjuangan itu berhenti begitu saja? Akankah kita berlepas diri dari dakwah karena ketidaksukaan kita atau karena keengganan kita? Relakah kalian hidup tanpa dakwah?
Ikhwatifillah…
Ketika kita mendapatkan amanah yang mungkin tidak kita inginkan, yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik untukmu. Berfikirlah bahwa kau diberi kesempatan untuk belajar, belajar untuk melaksanakan amanah yang awalnya tidak kau inginkan, belajar untuk mampu menerima apa-apa yang diberikan Allah padamu . Berfikirlah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untukmu, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Kau boleh menggores mimpi-mimpi di setiap langkah hidup, menuliskan tujuan dalam tembok angan, bahkan memperjuangkan semua impian. Tapi, satu hal yang harus kamu ingat, Allah yang memiliki penghapusnya, Allah yang Maha berkehendak atas setiap diri manusia, dan Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar